Memahami Perbedaan Pada Grup Base oli mesin

Hasil gambar untuk group base oil
Hasil gambar untuk group base oil

SUMBER : http://www.machinerylubrication.com/Read/29113/base-oil-groups
dari group LDIC facebook
Badan standard international yang menangani tentang kualifikasi Base oil salah satunya adalah American Petroleum Institute (API). API telah mengkategorikan base oil menjadi lima kategori (API 1509, Lampiran E). Tiga kelompok pertama diperoleh dari minyak bumi atau bahan mineral. Group IV merupakan kelompok Full sintetis PAO (polyalphaolefin). Group V adalah untuk semua bahan dasar lain yang tidak termasuk dalam Grup I sampai IV. Sebelum semua aditif ditambahkan dicampur, pelumas terbagi dalam salah satu dari lima Group API ini.
Group I
Base Group I merupakan base oil yang paling sederhana atau konvensional yang diproduksi dengan metode proses pemurnian biasa (solvent refining process). Base oil ini harus mempunyai kandungan sulfur diatas 0,03% atau kandungan pengotor antara 20-30% termasuk kandungan logam seperti Fe, Zn, Ni, dan Cu. Selain itu, kandungan senyawa hidrokarbon jenuh kurang dari 90% dan stabilitas viskositas kurang dari 80-120 atau viskositas sebesar ± 4 centi stokes serta memiliki warna kuning lebih jernih. Kisaran suhu untuk minyak ini adalah 32-150°F. Inilah sebabnya mengapa ini menjadi Base oil termurah di pasar.

Group II
Base Oil Group II hampir sama dengan group I, yaitu kandungan sulfur kurang dari 0,03%, kandungan pengotor dibawah 10%, senyawa hidrokarbon jenuh >90% dan indeks viskositas 80-120 sehingga base oil group II ini lebih murni, lebih jenuh dan lebih stabil. Base Oil Group II biasanya diproduksi melalui proses hydrocracking, yang merupakan proses yang lebih kompleks daripada apa yang digunakan untuk Base Oil Group I. Semua molekul hidrokarbon merupakan minyak jenuh, Base Oil Group II memiliki sifat antioxidation yang lebih baik. Base oil jenis ini lebih baik dibandingkan dengan base oil group I. Namun, penggunaan pelumas base oil ini di dunia masih belum begitu besar.
Group III


Base Oil Group III lebih unggul dimana kandungan sulfurnya kecil hanya dibawah 0,03% dengan warna coklat muda, kandungan senyawa hidrokarbon jenuh diatas 90% serta indeks viskositasnya minimal 120. Minyak ini diperhalus bahkan lebih bagus dari Base Oil Group II dan umumnya sangat hydrocracked (tekanan tinggi dan panas). Proses pemurnian ini dirancang untuk mencapai base oil murni. Meskipun terbuat dari minyak mentah, Base Oil Group III kadang-kadang digambarkan sebagai hidrokarbon disintesis. Seperti Base Oil Group II, minyak ini juga menjadi lebih umum.
Group IV


Base Oil Group IV merupakan jenis polyalphaolefins (PAO). Base Oil Group ini merupakan pelumas sintetis yang dibuat melalui beberapa proses. Type base oil ini memiliki rentang suhu yang lebih luas dan besar untuk digunakan dalam kondisi dingin yang ekstrim dan aplikasi panas tinggi.
Group V
Base Oil Group V merupakan kelompok fullshyntetic yang diklasifikasikan sebagai semua base oil lainnya, termasuk silikon, ester fosfat, polialkilena glikol (PAG), polyolester, biolubes, dll. Base oil ini dicampur dengan bahan dasar lain untuk meningkatkan sifat minyak ini. Ester merupakan Base Oil Group V yang digunakan dalam formulasi pelumas yang berbeda untuk memperbaiki sifat-sifat Base Oil yang ada. Ester oil memiliki rentang suhu yang lebih tinggi dan memberikan detergensi superior dibandingkan dengan type base oil sintetis PAO, dengan kemampuan tersebut dapat meningkatkan jam penggunaannya.


Memahami Perbedaan Pada Grup Base oli mesin Memahami Perbedaan Pada Grup Base oli mesin Reviewed by Unknown on 02.57 Rating: 5

Tidak ada komentar